Ķetua NJ Mania : Poster Penolakan Logo Baru PERSITARA tidak terkait organisasi - NJ Mania Online

Breaking

Senin, 11 Januari 2021

Ķetua NJ Mania : Poster Penolakan Logo Baru PERSITARA tidak terkait organisasi


JAKARTA
- Aksi teror penempelàn poster penolakan logo baru Persitara di kantor Asosiasi Kota (Askot) PSSI Jakarta Utara serta sejumlah lokasi fasilitas publik sepenuhnya tidak ada kaitan dengan organisasi NJ Mania. 


Pengurus Pusat NJ Mania meminta semua pihak serta seluruh masyarakat, khususnya Jakarta Utara untuk tidak meresponnya secara berlebihan dan dapat memaklumi atas keresahan sekelompok masyarakat yang sangat mencintai club kesebelasan kebanggaannya tersebut.


"Sampai saat ini kita belum paham siapa yang melakukan aksi itu. Kita pastikan itu bukan aksi dari pengurus pusat organisasi NJ Mania," ujar Parid, Ketua Umum NJ Mania, Senin (11/1). 


Namun Parid menuturkan pada bulan Desember 2020 lalu pernah ada pertemuan besar antara Pengurus Pusat dan Korwil NJ Mania yang menyatakan secara resmi menolak logo baru PERSITARA, dan hal ini sudah disampaikan kepada manajamen PT Persitara Jaya Abadi (PJA) yang dibentuk oleh Askot PSSI Jakarta Utara.  


Selain itu, keputusan resmi organisasi NJ Mania juga menarik diri dari kepanitiaan bersama HUT ke 41 PERSITARA. Namun Hal itu tidak direspon oleh pihak manajemen maupun Askot PSSI Jakarta Utara. 


Parid memastikan dan menjelaskan bahwa tidak ada keputusan organisasional dan memerintahkan anggotanya melakukan aksi teror dan penempelan poster penolakan logo baru persitara tersebut. 


"Tapi emang isu di arus bawah tentang manajemen yang sikapnya seakan arogan dan tidak memiliki arah yang jelas terhadap club agak kencang jadi omongan," jelasnya.


Dalam hal ini sebagai ketua NJ mania Parid berharap aksi penempelan poster sindiran terhadap manajemen itu tidak dilihat secara negatif. Dirinya meminta semua pihak berbesar hati dan melihatnya sebagai bentuk kecintaan dan semangat pembaharuan agar ke depannya PERSITARA bisa menjadi klub sepakbola kebanggaan bersama warga Jakarta, khususnya jakarta utara.


Parid juga mengajak semua pihak yang ada di wilayah Jakarta Utara agar peduli dan bahu membahu mengembalikan kejayaan PERSITARA ke kancah tertinggi liga sepak bola indonesia. Tidak hanya melibatkan insan sepakbola saja, tapi juga harus melibatkan seluruh stakeholder swasta dan pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat. 


"Ya Kalau ada aksi yang keliru dilakukan anak muda untuk menyampaikan aspirasinya baiknya dibina bukan dihakimi. Hanya dengan ketulusan dan kebesaran hati, kerelaan berkorban dan kebersamaan kita bisa kembalikan kejayaan kesebelasan (PERSITARA)," ujarnya.