Manajemen klub Liga Primer Indonesia, Batavia Union, siap tampil di kasta tertinggi dalam liga profesional PSSI pada musim depan.
"Kami
siap tampil di kasta tertinggi. Untuk itu klub Batavia sudah mendaftar
untuk ikut dalam liga profesional," kata CEO Batavia Union Yon Moeis di
Jakarta, Jumat.
Menurut dia, klub berupaya memenuhi ketentuan yang dikeluarkan PSSI untuk mengikuti liga profesional tersebut.
PSSI
menetapkan klub profesional dapat memenuhi lima syarat yang diminta
oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan hal itu telah diminta sejak
tiga tahun lalu itu adalah aspek legal, finansial, administrasi
personal, sporting dan infrastruktur.
"Kami akan memenuhi
ketentuan ini secara bertahap. Khan masih ada waktu untuk itu," kata
Yon. Batavia sendiri sudah menjalani putaran pertama di kompetisi Liga
Primer Indonesia (LPI).
Disinggung status klub yang belum menjadi anggota PSSI ini, Yon sedikit tersenyum dan mengatakan, lihat saja nanti.
Usai
menjalani putaran pertama LPI, klub yang dipoles Roberto "Beto" Bianchi
dan Wanderley Junior itu bakal melakukan perombakan besar-besaran.
Mereka
mencoret delapan pemainnya sekaligus, yakni enam pemain lokal ditambah
dua legiun asing. Batavia juga mengincar dua pemain andalan Persija
Jakarta.
Selain klub Batavia yang sudah melakukan asistensi
klub profesional di Jakarta, Kamis, klub lainnya adalah Sriwijaya FC,
PS Bengkulu, Persita Tangerang, Persikota Tangerang, Tangerang Wolves,
Batavia Union, Persija Jakarta, Persitara, Jakarta FC, Persib Bandung,
Pelita Jaya, Persikabo Bogor, Persikab, Persipasi Bekasi, Bandung FC dan
Bogor Raya FC.
PSSI akan melanjutkan asistensi klub
profesional di beberapa daerah yakni di Medan (12/8) diikuti 16 klub,
serta Yogyakarta (14 klub), Surabaya (20 klub) dan Makassar (21 klub)
pada hari Senin (15/8).
Dari pertemuan tersebut, PSSI akan
mengklasifikasikan jumlah klub yang akan berkompetisi pada level pertama
(teratas), kedua, dan amatir. Termasuk juga soal penetapan format Liga
Indonesia yang menunggu hasil verifikasi diumumkan pada 25 Agustus 2011.