Ketua Umum Persitara Jakarta Utara, Rizal Hafid, menegaskan komitmen timnya untuk tampil di Divisi Utama versi PT Liga Indonesia sebagai wujud kepatuhan terhadap Statuta FIFA.
"Kami ikut kompetisi Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia bukan karena ikut orang per orang, melainkan karena kami patuh terhadap statuta dan hasil Kongres PSSI di Bali," ujar Rizal dalam konferensi pers bersama 28 perwakilan klub anggota Divisi Utama Liga Indonesia di Hotel Sahid Jaya Jakarta.
Rizal mengungkapkan bahwa Persitara termasuk tim yang sangat prihatin dengan kondisi persepakbolaan saat ini, di mana PSSI selaku federasi tak juga mematuhi statuta dengan memasukkan enam klub ke dalam kompetisi level tertinggi.
Selain itu, lanjutnya, PSSI telah banyak melakukan kesalahan berantai sehingga sejumlah klub merasa dizolimi, termasuk Persipura Jayapura selaku juara Liga Super Indonesia 2010-2011 dicoret keikutsertaannya di ajang Liga Champion Asia (LCA).
Secara terpisah, CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan
bahwa dicoretnya Persipura dari ajang LCA karena pihaknya telah menerima
surat dari FIFA dan AFC bahwa persepakbolaan Indonesia berada dalam
kondisi sengketa.
"FIFA dan AFC menyatakan PSSI dalam kondisi 'dispute' dan menurut FIFA hal ini hanya bisa diselesaikan melalui forum tertinggi seperti kongres. Persoalan ini tidak bisa dinilai secara sepihak tentang siapa yang salah dan siapa yang benar. Hanya kongres yang bisa menjustifikasinya dan kita harus menyelamatkan rumah besar PSSI," kata Joko Driyono.
"FIFA dan AFC menyatakan PSSI dalam kondisi 'dispute' dan menurut FIFA hal ini hanya bisa diselesaikan melalui forum tertinggi seperti kongres. Persoalan ini tidak bisa dinilai secara sepihak tentang siapa yang salah dan siapa yang benar. Hanya kongres yang bisa menjustifikasinya dan kita harus menyelamatkan rumah besar PSSI," kata Joko Driyono.
(ant/end.bola.net)
