Langkah Liga Primer Indonesia (LPI) untuk melakukan sosialisasi di Kota Malang mendapat sambutan kurang hangat. Kamis (25/11/2010) pagi, mobil yang digunakan LPI untuk melakukan sosialisasi dilempari telor busuk oleh pendukung Arema Indonesia, Aremania.
LPI melakukan sosialisasi dalam sebuah acara talk show di stasiun radio Malang, RCB FM , dan sekaligus menjelaskan soal kepemilikan Arema. LPI diwakilkan oleh penasihat Konsorsium, Dityo Pramono dan pengelola Arema, Abriadi Muhara dan Buyung. Seusai acara, LPI mendapat mobil Toyota Innova yang ditumpanginya penuh dengan telur busuk.
Telor busuk itu dilempar oleh puluhan Aremania yang rupanya sudah berkumpul di depan stasiun radio sejak pagi hari. Aksi pelemparan telur busuk ini dilakukan bentuk protes karena LPI dituding bakal memecah belah Arema, seperti yang terjadi pada Persebaya Surabaya.
“Kami Arema dan ini Malang bukan Surabaya. Kalian mau pecah belah Arema," teriak salah satu Aremania.
"Lebih baik kalian jangan pernah datang kembali ke Malang," tambah salah seorang Aremania lainnya.
Untuk mencegah terjadinya aksi yang tidak diinginkan, manajer RCB FM , Yandi, langsung turun tangan mencoba menengahi. Pengelola Arema beserta jajarannya juga ikut menenangkan Aremania yang tengah emosi.
"Maaf teman-teman, mereka adalah tamu RCB jadi jika ada apa-apa kami tanggung jawab. Tolong hargai kami," seru Yandi.
Tak hanya melempari dengan telur busuk, para Aremania juga memasang spanduk di mobil yang digunakan oleh LPI untuk sosialisasi.
LPI melakukan sosialisasi dalam sebuah acara talk show di stasiun radio Malang, RCB FM , dan sekaligus menjelaskan soal kepemilikan Arema. LPI diwakilkan oleh penasihat Konsorsium, Dityo Pramono dan pengelola Arema, Abriadi Muhara dan Buyung. Seusai acara, LPI mendapat mobil Toyota Innova yang ditumpanginya penuh dengan telur busuk.
Telor busuk itu dilempar oleh puluhan Aremania yang rupanya sudah berkumpul di depan stasiun radio sejak pagi hari. Aksi pelemparan telur busuk ini dilakukan bentuk protes karena LPI dituding bakal memecah belah Arema, seperti yang terjadi pada Persebaya Surabaya.
“Kami Arema dan ini Malang bukan Surabaya. Kalian mau pecah belah Arema," teriak salah satu Aremania.
"Lebih baik kalian jangan pernah datang kembali ke Malang," tambah salah seorang Aremania lainnya.
Untuk mencegah terjadinya aksi yang tidak diinginkan, manajer RCB FM , Yandi, langsung turun tangan mencoba menengahi. Pengelola Arema beserta jajarannya juga ikut menenangkan Aremania yang tengah emosi.
"Maaf teman-teman, mereka adalah tamu RCB jadi jika ada apa-apa kami tanggung jawab. Tolong hargai kami," seru Yandi.
Tak hanya melempari dengan telur busuk, para Aremania juga memasang spanduk di mobil yang digunakan oleh LPI untuk sosialisasi.