Tantan langsung berlari ke pinggir lapangan sambil berteriak kegirangan usai mencetak gol ke gawang Bali Devata pada menit ke-33. Rekan-rekan setimnya, termasuk Leandro yang memberi umpan matang hingga lahirnya gol indah itu, menyusul di belakang dengan wajah tak kalah gembira.
Sebaliknya, gol Tantan membungkam sekitar tujuh ribu pendukung tuan rumah yang menyaksikan langsung pertandingan antara Bali Devata melawan Batavia Union itu. Pertandingan pekan ke-11 Liga Primer Indonesia (LPI) itu belangsung di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (19/3) sore.
Gol itu berawal dari kemelut di depan gawang Bali Devata yang dijaga Ngurah Komang Arya Perdana. Dalam situasi “kacau” itu, Tantan menerima umpan dari Leandro. Bola dia kontrol dengan kaki kanan, lalu secepat kilat berpindah ke kaki kiri. "Saya langsung tendang ke sudut kosong. Alhamdulillah, gol," ujar Tantan, Minggu (20/3).
Pemilik nomor punggung 10 ini mempersembahkan gol tersebut untuk putri keduanya, Nadiva Putri Pebrialita, yang lahir pada 24 Februari 2011. Tantan, eks pemain Persikab Bandung dan Persitara, Jakarta Utara, sejauh ini telah mencetak tiga gol untuk Batavia Union.
Gol pertama ia lesakkan ke gawang Solo FC. Gol kedua ke jala Tangerang Wolves, dan korban ketiga adalah gawang Laskar Naga Banda – julukan Bali Devata.
Tantan tak peduli berapa gol yang akan ia ciptakan hingga kompetisi berakhir nanti. Jujur, sebagai striker, pemain kelahiran 6 Agustus 1982 ini tentu berambisi mencetak gol pada setiap pertandingan.
"Tapi, tujuan utama saya adalah membawa tim ini meraih prestasi terbaik, yakni juara," tegas bomber bertinggi 168 cm ini. Dengan materi pemain yang ada saat ini, Tantan yakin Batavia Union bisa menggapai hasil terbaik di kompetisi LPI.
Apalagi tim yang bermarkas di Stadion Tugu, Jakarta Utara, itu dipoles Roberto Bianchi (Beto), pelatih asal Brasil pemegang sertifikat UEFA PRO. "Beto pelatih yang pintar. Dia tidak butuh pemain bintang untuk membentuk tim yang tangguh. Yang saya suka, Beto juga memaksimalkan potensi pemain lokal. Tidak ada pilih kasih," komentar Tantan tentang pelatih yang pernah menangani Zamora FC, Ciuded de Muscia, Mato Grosso de Sul, Bullense, dan Beijing Guoan FC itu.
Lebih jauh, Tantan melihat atmosfer kompetisi LPI memungkinkan tim-tim baru merengkuh prestasi maksimal. Di LPI, tak ada lagi cerita tim tamu dikerjai wasit, seperti yang lumrah terjadi di kompetisi lain.
"Sekarang kita tidak takut lagi kalau main di kandang lawan. Selain fair play, wasitnya juga tegas-tegas. Melanggar sedikit saja kita bisa kena kartu kuning," Tantan memaparkan.
Meiriyon Moeis mengakui peran vital seorang Tantan di tubuh timnya. Menurut CEO Batavia Union itu, Tantan dan Juan Manuel Cortez adalah andalan utama Beto di lini depan. "Saya lihat, sekarang Tantan semakin matang. Dia salah satu pemain kunci kami," ungkap Yon Moeis, panggilan akrab Meiriyon Moeis.
Selain lincah dan cerdik memanfaatkan setiap peluang, kelebihan Tantan adalah staminanya yang luar biasa. Pemain asli Bandung itu tak pernah lelah bergerak sepanjang pertandingan. Bahkan dalam posisi dikeroyok pemain belakang lawan, Tantan masih bisa lepas dan mencetak gol.