Melangkah Dengan Pasti Menuju Prestasi - NJ Mania Online

Breaking

Rabu, 04 Mei 2011

Melangkah Dengan Pasti Menuju Prestasi


Batavia Union sukses menduduki posisi tiga besar di bawah dua klub mapan, Persema dan Persebaya 1927. Selama 17 pekan berputar kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), klub baru asal Jakarta Utara ini terus berjuang agar bertahan di papan atas. Selama dua pekan terakhir, anak-anak asuhan pelatih Roberto Bianchi  ini mampu bertengger di posisi tiga klasemen sementara LPI.

Setelah menjalani 14 pertandingan, Batavia Union mendulang 26 poin. Anak-anak asuhan pelatih yang biasa dipanggil Beto ini telah meraih 7 kemenangan, 5 kali seri, dan 2 kali kalah.
Batavia Union juga termasuk klub ketiga terbanyak, di bawah Persema dan Persebaya 1927, dalam urusan mencetak gol. Mereka mampu melesakkan  28 gol, dan kebobolan 19 gol, hingga punya selisih 9 gol.
Seharusnya klub di bawah komando CEO Meiriyon Moeis ini sudah bertanding 15 kali. Namun, satu laga melawan Bintang Medan ditunda pada Minggu (2/4) lalu, akibat lapangan Stadion Teladan, Medan, tergenang air.
Jangan melihat hasil yang telah dicapai kini untuk mengetahui keteguhan Batavia Union bertahan di papan atas. Klub yang belum memiliki julukan ini tertatih-tatih pada awal kompetisi. Akhirnya dapat bertahan di papan atas, karena bermain konsisten untuk meraih poin penuh atau setidaknya memetik hasil imbang.
Awal kompetisi (9/1), Batavia Union sanggup menekuk tuan rumah Persibo 2-0. Namun, pada laga kedua (22/1) Batavia Union justru kalah di kandang sendiri 1-2 dari Solo FC.
Selanjutnya, Batavia Union konsisten menjalani belasan laga tanpa kekalahan, kecuali ketika bertandang (17/4)  ke Yogyakarta. Di Kota Gudeg itu mereka kalah 2-3 dari Real Mataram. Menurut Beto, klubnya kalah karena menganggap remeh tim tuan rumah yang berada di papan bawah.
Dua laga terakhir mereka jalani dengan raihan empat poin. Hasil menang telak 4-1 atas Manado United (24/4) di Stadion Patriot, Bekasi, dan hasil imbang 2-2 dengan tuan rumah Medan Chiefs di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Minggu (1/5).
Pemain Kunci
Menurut Ridjaldi, Batavia Union sebagai tim baru memiliki materi pemain yang mayoritas berasal dari Persitara yang telah eksis sebelumnya di Jakarta Utara. Selebihnya, adalah pemain lokal dari klub lain, serta pemain asing baik yang baru merumput di Indonesia maupun yang pernah berkiprah di klub lokal sebelumnya.
Pemain lokal yang menonjol dari Batavia Union adalah penyerang Tantan (Persitara), kiper Fauzi Toldo (Persitara), kiper Ade Hendra Nasution (PSAD, Jakarta Utara), gelandang M. Nur Iskandar (Persitara), Hary Saputra, dan M. Fahri (Persitara).
Sedangkan pemain asingnya, gelandang tengah Javier Roca (Persidapon), Leandro A,  Na Byung Yul (Persik, Kediri), dan striker asal Argentina, Juan Manuel Cortez.
Sebagian besar pemain inti tersebut juga rajin mencetak gol. Sebab, dari 28 gol Batavia Union dicetak oleh tujuh pemain. Juan Manuel Cortez berada di urutan teratas dengan 11 gol. Mesin gol jangkung ini juga masuk peringkat dua jajaran elite topskor LPI di bawah Fernando Soler (Real Mataram) dengan 13 gol.
Selanjutnya ada Tantan (5 gol), M. Nur Iskandar (4 gol), Hary Saputra (2 gol), Javier Roca (2 gol), dan M. Fahri (1 gol). Satu lagi gol bunuh diri pemain Aceh United, Safruddin Tahar, ketika Batavia Union menang laga kandang atas Aceh United 2-0 di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (10/4) lalu.
Selain peran pemain kunci, konsistensi permainan Batavia Union juga dijaga oleh tekad untuk merebut poin penuh dalam setiap pertandingan. ”Bagi kami setiap laga adalah final. Maka kami harus tampil maksimal dalam setiap laga yang kami jalani,” ujar Ridjaldi, manajer Batavia Union itu.
Saking ngototnya untuk meraih kemenangan, maka jangan heran jika melihat Beto yang begitu ekspresif dalam mengamati anak-anak asuhannya bertanding dari pinggir lapangan. Pelatih yang konsisten memakai baju putih dan berdasi itu tak sungkan berteriak-teriak dengan lantang memberikan instruksi kepada para pemainnya. Aksi impresifnya ini kerapkali mendapat sorakan penonton. Tapi, Beto tak bergeming dan setia melanjutkan aksinya.
Namun,  jika latihan dan diskusi dengan para pemain, Beto tetap tenang dan aktif mendengarkan serta memberikan masukan pada pemainnya. Ia didampingi Wanderley Junior, asisten pelatih yang telah bertahun-tahun berkarier di sepakbola Indonesia. Wanderley paham betul seluk-beluk dunia sepakbola nasional. Perannya makin penting karena pria Brasil berkepala plontos ini juga fasih berbahasa Indonesia.
Pada Mei ini, Batavia Union akan menjalani tiga laga penting. Mereka akan berhadapan dengan tiga klub papan atas lainnya, untuk mengakhiri laga paruh musim. Pekan ke-18 ini, mereka akan menghadapi Jakarta FC dalam derby ibukota.
Lalu, pekan berikutnya bertandang ke Semarang United (15/5). Sebelum menjamu Persebaya 1927 pada  22 Mei, terlebih dulu mereka dijamu Bintang Medan, sebagai pengganti laga tunda, Rabu (18/5) di Stadion Teladan, Medan.
Nah, apakah konsistensi Batavia Union akan terus terjaga? Mari sama-sama kita saksikan.


by :