Manajemen Persitara Jakarta Utara dalam posisi sulit. Selain harus
membereskan beberapa persyaratan untuk menjadi tim profesional,
manajemen Persitara juga masih harus menyelesaikan tunggakan gaji
pemainnya musim lalu.
Manajemen Persitara mengakui, kalau pihaknya masih mempunyai tunggakan gaji pemain dan tim pelatih selama empat bulan.
"Kami sudah tidak mempunyai dana lagi untuk membayar gaji pemain," ungkap Manajer Persitara, Rizal Hafid, Selasa (09/8).
Jika
demikian, maka eksistensi Persitara turun dalam kompetisi musim depan
menjadi terancam. Sebab, penyelesaian gaji pemain juga menjadi salah
satu poin penting dalam persyaratan klub untuk bisa ikut berkompetisi.
"Itu
yang kami takutkan. Karena menyelesaikan gaji pemain menjadi salah satu
syarat buat tim yang ikut berkompetisi. Kami benar-benar dalam posisi
kalut sekarang," katanya.
Lebih lanjut, Rizal Hafid mengaku
sudah berusaha maksimal untuk mendapatkan dana talangan. Namun,
hasilnya masih jauh dari harapan.
"Kami sudah berusaha
mencarikan dana talangan ke sejumlah investor. Tapi, dana talangan yang
diberikan hanya cukup untuk membayar gaji sebulan," tuturnya.
Karena
semua cara sudah ditempuh, Daeng sudah tidak punya alternatif lagi.
Yang diharapkan Persitara saat ini, Pengprov DKI Jakarta memberikan
kucuran dana tambahan buat Laskar si Pitung.
"Kami semua ingin Persitara tetap eksis," pungkasnya