Perjuangan Makassar United (MU) untuk tampil
di kompetisi profesional terwujud. MU resmi merger dengan Persitara
Jakarta Utara, setelah kedua pihak mencapai kata sepakat terkait
pengelolaan tim.
Kesepakatan itu tercapai setelah Ketua Umum Persitara, Rizal Hafid bertemu dengan pemilik MU, Ryan Latief, Rabu, 7 September. Bulan depan, rencananya MU akan memboyong para pemainnya ke Jakarta dan ber-homebase selama setahun di Jakarta Utara.
Pemilik Makassar United (MU), Ryan Latief, mengakui bahwa MU sudah positif merger dengan Persitara Jakarta Utara dan tampil musim ini di Liga Pro II. "Malah, ada peluang untuk langsung tampil di Liga Pro 1 jika beberapa klub tidak mampu lolos verifikasi faktual," kata Ryan.
Lantas berapa dana yang dikeluarkan MU untuk merger dengan Persitara? Ryan mengaku tidak ada. Namun, kata dia, pembayaran gaji pemain dan biaya operasional sepenuhnya ditanggung MU selama satu musim.
"Saya berani memilih merger dengan Persitara, karena di Jakarta Utara itu ada 75 persen komunitas masyarakat Bugis-Makassar. Jadi, tahun ini MU tampil di kompetisi profesional," terang Ryan.
Terkait materi pemain, nantinya ada 60 persen dari MU dan 40 persen diambil dari Jakarta plus tiga pemain asing. Sedangkan untuk pelatih dipercayakan kepada duet Yusrifar Djafar dan Marwal Iskandar yang merupakan pelatih berlisensi B Nasional.
Musim ini, MU homebase di Stadion Kamal Muara Jakarta Utara. Ryan menegaskan, satu musim memakai nama Persitara dan musim berikutnya pelajari apakah bisa layak dibeli atau bagaimana.
"Ini kebanggaan Makassar karena akan berkiprah di ibu kota. Jadi, para pemain muda semuanya diakomodasi," kata Ryan yang menyebut Yusrifar dan Marwal ideal menjadi pelatih pemain muda.
Ketua Umum Persitara, Risal Hafid, mengakui sudah menyerahkan sepenuhnya pengelolaan klub ke MU. "Pemain dan pelatih semuanya diserahkan ke MU yang menentukan," kata Rizal.
Risal juga mengungkapkan bahwa kemungkinan Persitara juga masih ada peluang ke Liga Pro 1. Alasannya, kata dia, ada tawaran dari PSSI melalui executive committee
(exco).
Pelatih MU, Yusrifar Djafar menambahkan, sekaitan persiapan bermain di kompetisi profesional, MU akan membuka seleksi pemain terbuka dengan usia 23 tahun ke bawah.
Seleksi digelar Sabtu, 10 September.
"Kami akan merekrut 15 pemain baru melengkapi yang sudah ada. Sementara pemain lama yang akan diambil klub lain seperti Rasyid dan Kurniawan tanpa seleksi di Persema Malang. Selain itu keduanya juga masih seleksi di PSM bersama Rasul, Achmad Hisyam, Aswar, Jufri, dan Ismail," kunci Yusrifar
Kesepakatan itu tercapai setelah Ketua Umum Persitara, Rizal Hafid bertemu dengan pemilik MU, Ryan Latief, Rabu, 7 September. Bulan depan, rencananya MU akan memboyong para pemainnya ke Jakarta dan ber-homebase selama setahun di Jakarta Utara.
Pemilik Makassar United (MU), Ryan Latief, mengakui bahwa MU sudah positif merger dengan Persitara Jakarta Utara dan tampil musim ini di Liga Pro II. "Malah, ada peluang untuk langsung tampil di Liga Pro 1 jika beberapa klub tidak mampu lolos verifikasi faktual," kata Ryan.
Lantas berapa dana yang dikeluarkan MU untuk merger dengan Persitara? Ryan mengaku tidak ada. Namun, kata dia, pembayaran gaji pemain dan biaya operasional sepenuhnya ditanggung MU selama satu musim.
"Saya berani memilih merger dengan Persitara, karena di Jakarta Utara itu ada 75 persen komunitas masyarakat Bugis-Makassar. Jadi, tahun ini MU tampil di kompetisi profesional," terang Ryan.
Terkait materi pemain, nantinya ada 60 persen dari MU dan 40 persen diambil dari Jakarta plus tiga pemain asing. Sedangkan untuk pelatih dipercayakan kepada duet Yusrifar Djafar dan Marwal Iskandar yang merupakan pelatih berlisensi B Nasional.
Musim ini, MU homebase di Stadion Kamal Muara Jakarta Utara. Ryan menegaskan, satu musim memakai nama Persitara dan musim berikutnya pelajari apakah bisa layak dibeli atau bagaimana.
"Ini kebanggaan Makassar karena akan berkiprah di ibu kota. Jadi, para pemain muda semuanya diakomodasi," kata Ryan yang menyebut Yusrifar dan Marwal ideal menjadi pelatih pemain muda.
Ketua Umum Persitara, Risal Hafid, mengakui sudah menyerahkan sepenuhnya pengelolaan klub ke MU. "Pemain dan pelatih semuanya diserahkan ke MU yang menentukan," kata Rizal.
Risal juga mengungkapkan bahwa kemungkinan Persitara juga masih ada peluang ke Liga Pro 1. Alasannya, kata dia, ada tawaran dari PSSI melalui executive committee
(exco).
Pelatih MU, Yusrifar Djafar menambahkan, sekaitan persiapan bermain di kompetisi profesional, MU akan membuka seleksi pemain terbuka dengan usia 23 tahun ke bawah.
Seleksi digelar Sabtu, 10 September.
"Kami akan merekrut 15 pemain baru melengkapi yang sudah ada. Sementara pemain lama yang akan diambil klub lain seperti Rasyid dan Kurniawan tanpa seleksi di Persema Malang. Selain itu keduanya juga masih seleksi di PSM bersama Rasul, Achmad Hisyam, Aswar, Jufri, dan Ismail," kunci Yusrifar
