Persitara optimis kalahkan PSGL - NJ Mania Online

Breaking

Kamis, 26 Januari 2012

Persitara optimis kalahkan PSGL


Persitara Jakarta Utara yang berkompetisi di Divisi Utama musim 2011/2012, naungan PT Liga Indonesia (PT LI) mendapat situasi yang cukup rumit. Disamping tidak diperkuatnya pemain pilar, juga para pemain Laskar Si Putung (julukan Persitara-red) sangat kelelahan. 
 
Dalam menghadapi PSGL Gayo Luwes di Stadion Tugu, Jakarta Utara, 27 Januari mendatang dalam lanjutan koimpetisi Divisi Utama, Persitara tetap akan tampil habis-habisan, walau banyak kendala yang di alami. Itu juga berkat support dari manajernya, Sofyan Wartabone dan Ketua Umum Persitara, Rizal Hafid.

"Kubu Laskar si Pitung memang patut khawatir. Sebab, hampir separuh pemain kami sepertinya tidak bisa dimainkan," ujar pelatih Persitara, Syamsul Bachri.

Namun Syamsul tidak dapat merinci enam pemainnya yang terancam absen tersebut. "Maaf, saya lupa dan sekarang tidak memegang datanya. Yang jelas, pemain yang dipastikan absen di antaranya Nurcholis (striker)," tandasnya.

Hal senada juga dikemukakan Manajer Persitara, Sofyan Wartabone, bahwa para pemain juga mengalami kelelahan. “Disamping dengan begitu padatnya jadwal, juga kondisi lapangan yang kami pergunakan kurang memadai. Sehingga pemain hanya latihan ringan dan di isi dengan taktik penyerangan saja,” ujar Sofyan Wartabone.

Pria asal Provinsi Gorontalo itu tetap optimis dalam menghadapi PSGL Jum’at ini, karena dirinya merasa yakin adanya suntikan support dari para penonton selaku tuan rumah. “Selama ini kami hanya mengandalkan sikap semangat dari para supporter, walau banyak kendala yang kami hadapi termasuk materi,” ujar Sofyan Wartabone dengan penuh optimis.

Selan itu Syamsul mengungkapkan, dari enam pemain tersebut, sebenarnya hanya empat pemain termasuk Nurcholis yang dipastikan tidak dapat memperkuat Persitara saat menghadapi PSGL. Empat pemainnya tersebut harus absen karena mengantongi akumulasi kartu kuning. "Sementara dua pemain lagi, masih dibekap cedera," ungkap mantan arsitek Persih Tembilahan tersebut.

Dengan enam pemain inti yang terancam absen, tak ayal membuat Syamsul pusing tujuh keliling. Pelatih yang gemar mengenakan topi tersebut mengaku tidak ada cara lain kecuali harus menyiapkan pemain yang selama ini selalu memanasi bangku cadangan. "Mau tidak mau, kami harus menurunkan pemain pelapis," akunya.

Menurut Syamsul lagi, badai pemain absen yang melanda skuad tim Hiu Biru Utara- sebutan lain Persitara- saat ini memang meresahkan. Tapi, buat para pemain cadangan, semestinya itu dianggap berkah. Pasalnya, mereka akhirnya dapat merasakan berlaga di pertandingan resmi.

"Ya, bagi pemain yang selama ini belum pernah mendapat kesempatan bermain, ini boleh dibilang berkah. Karena, mereka akhirnya mendapat kesempatan," tandas Syamsul seraya berharap semua pemain bisa menunjukkan permainan terbaiknya. Sebab, bukan tidak mungkin pemain yang tampil gemilang di pertandingan nanti, akan diproyeksikan mengisi starting eleven Laskar Si Pitung pada laga-laga selanjutnya.



Opini Publik
Sementara banyak beberapa tokoh masyarakat dan pemerhati insan sepakbola yang ada di Jakarta Utara sangat menyesalkan dengan berbagai perusahaan yang ada di Jakarta Utara, karena klub kebanggaan Jakarta Utara itu hingga saat ini terus berjibaku dalam mencari dana.

Seperti apa yang dikemukakan salah seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, bahwa kita patutu berbangga dengan apa yang diperjuangkan Rizal Hafid dan Sofyan Wartabone dalam menangani tim kesebesalan Persitara. Seharusnya beberapa perusahaan yang ada di Jakarta Utara, seperti Bogasari, Pertamina, Jakarta International Terminal (JICT), PT. Jaya Ancol, PT. Gaya Motor, PT. G-Force dam masih banyak yang lainnya untuk mendukung Persitara.

“Ke semua perusahaan itu kan memakai kendaraan truk container dan melewati jalan-jalan utama di Jakarta Utara yang memang sarat dengan tiada hari tanpa kemacetan. Jadi sangat disesalkan kalau perusahaan-perusahaan tersebut tidak mendukung dalam membantu Persitara finansialnya,” ujar sumber tadi dengan penuh geram.

Ditambahkannya, apa jadinya kalau ditutup saja cukup dengan setengah hari, tentunya mereka (perusahaan tsb-red) akan kehilangan pemasukan hingga miliaran rupiah. “Ini juga kita warus waspada yang tidak kita inginkan, apabila di demo saja dengan menutup jalan keluar-masuk, tentunya ratusan juta, bahkan mungkin miliaran rupiah akan merugikan pemasukan mereka. Jadi berapa sih nilai yang dibutuhkan Persitara, kalau semua ikut bahu-membahu, pasti Persitara akan menjadi kesebelasan yang cukup kuat dengan materi yang cukup,” tegasnya.

(ilham/KPO.com)