"Saya kecewa karena di posisi kandang. Tapi kita mengutamakan kecepatan permainan dan kita terlambat panas. Meskipun begitu kita tetap berterima kasih atas perjuangan anak-anak untuk mengejar ketinggalan," ujarnya. Pada laga tadi sore, Pro Titan kembali tampil dengan skema menyerang. Tiga striker Yan Piter, Ghozali Muharram dan Junaidi bercokol di barisan depan klub berlambang Kuda Pegasus itu. Namun Persitara yang mengincar tiga poin tak mau kalah dengan duet Pepito dan Masril Mahmud.
Dua menit laga berjalan tuan rumah justru dikejutkan dengan gol cepat Persitara. Pemain belakang asal Liberia, Jacques Evrard sukses menanduk bola dari sepak pojok. Mukti Ali Raja yang berdiri di bawah mistar Pro Titan gagal mengantisipasi bola. Tertinggal satu gol, Kuda Pegasus pun balik menyerang. Beberapa peluang emas didapatkan diantaranya lewat tendangan bebas Suyatno yang masih mampi ditepis kiper Persitara, Erick Saputra.
Berikutnya giliran Junaidi yang berpeluang besar mencetak gol. Lolos dari kawalan pemain belakang lawan, eks striker PSDS tinggal berhadapan dengan penjaga gawang lawan. Namun tendangannya masih mampu dihalau Erick. Keasyikan menyerang Pro Titan kembali kecolongan. Kerjasama Imran Nahumarury dan Pepito kembali menggetarkan jala Pro Titan. Striker Liberia itu lolos dari jebakan offside dan dengan tenang mengelabui Mukti. Hingga turun minum Pro Titan tertinggal 0-2.
Di babak kedua, permainan Pro Titan sedikit membaik. Masuknya Tambun menggantikan Ghozali yang tidak maksimal membuat permainan Pro Titan lebih aktraktif. Aksi Junaidi yang dijatuhkan kiper Persitara membuat wasit menunjuk titik putih. Suyatno yang ditunjuk sebagai algojo tak menyia-nyiakan peluang dan memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 di menit 75.
Gempuran Kuda Pegasus kembali berbuah manis setelah umpan Yan Piter diteruskan dengan tandukan Junaidi yang tak mampu dihalau kiper Persitara. Hingga peluit panjang ditiupkan laga berakhir 2-2.