Menkumham Tolak Deportasi Pemain Asing LPI - NJ Mania Online

Breaking

Sabtu, 19 Februari 2011

Menkumham Tolak Deportasi Pemain Asing LPI

Keinginan PSSI mendeportasi pemain asing yang berlaga di Liga Primer Indonesia sepertinya tak akan terwujud. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar, menyatakan tak akan memenuhi keinginan PSSI.

"Sampai saat ini tidak (dideportasi). Belum ada putusan seperti itu. Selama belum dicabut, mereka masih boleh tinggal di sini," seru Menhumkam Patrialis Akbar, pada wartawan di Jakarta, Rabu (16/2/2011).

Sebelumnya, Sekreataris Umum PSSI, Nugraha Besoes, menyatakan telah berkoordinasi dengan Dirjen Imigrasi Kementrian Hukum dan Ham untuk mendeportasi beberapa pemain yang berlaga di LPI. Itu terkait dengan resistensi organisasi pimpinan Nurdin Halid tersebut yang menganggap LPI sebagai kompetisi ilegal.

Namun upaya yang dilakukan PSSI tersebut sepertinya tak akan berjalan mulus. Soalnya Menkumham Patrialias Akbar justru menyatakan kalau pihaknya tak bisa begitu saja mengusir pemain asing dari Indonesia. Apalagi LPI disebutnya sudah dapat persetujuan dari Menpora.

"Liga Primer Indonesia (LPI) yang dilakukan itu atas persetujuan dari Mempora, dari pemerintah. Coba kita bayangkan, kalau pemain asing itu kita deportasi dalam menghadapai apa yang terjadi. Jadi kita menghormati semua pihak," sambung Patrialis.

Total ada 60 nama yang sudah diserahkan Nugraha ke Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Irawan, untuk bisa dideportasi. Pria yang akrab disapa Kang Nug itu juga mengklaim kalau Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mengapresiasi laporan PSSI ke FIFA.

Terkait pernyataan Nugraha tersebut, Patrialis menyebut kalau pihaknya akan segera melakukan pembicaraan di tingkat Menkopolhumkam dengan melibatkan Menpora Andi Mallarangeng.

"Segera mungkin (akan dibahas). Karena pekerjaan kita kan banyak sekali. Jadi tolong hal-hal yang tidak terlalu mendesak sekali waktunya kita tunda sebentar. Persoalan keimigrasian kan tidak sendiri. Berkaitan dengan kepentingan bangsa kita," tuntas Patrialis.