Gedung yang sebelumnya merupakan hotel itu kini sudah dicat dengan warna biru . Bangunan empat lantai, dan memiliki lift 4x5 meter,itu mendadak penuh dengan peralatan sepakbola. Di lobinya saja, sudah banyak kostum tim dan sepatu bola berbagai merk.
Kini hotel di Jakarta Utara itu memang telah berubah menjadi mes. ”Ini lebih mewah,” ujar Tantan,ikon Batavia Union, saat ditanya kesannya punya mes baru. Perbedaan mencolok memang telah terjadi. Kalau di mes sebelumnya satu kamar bisa ditempati empat hingga lima pemain, kini di mes barupara punggawa Batavia Union bisa memilih satu kamar sendiri atau berdua.
“Manajemen memberikan kebebasan kepada pemain senior untuk memilih dulu kamar, kualitas kamar semua sama. Tapi kami senang punya mes baru yang lebih besar dan mewah ini,” kata Abdurrahman,gelandang BataviaUnion.
Saat acara pindahan Kamis (21/4) malam, Yon Moeis(CEO), Ridjaldi (manajer operasional), dan Fachri (bendahara)Batavia Union, hadir dan melaksanakan syukuran bersama dengan semua pemain serta ofisial. Tampak juga hadir pengurus suporter NJ Mania.
Yon Moeis menegaskan, kepindahan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Ia mengaku telah mengeluarkan anggaran untuk sewa mes ituhingga Rp 400 juta setahun. ”Setelah itu,kami akan membeli bis. Bis dengan desain Batavia Union,” ungkap YonMoeis. Yon juga akan memerintahkan kepada ofisial tim untuk menambah tenaga keamanan.
Itu karenalokasimes baru ini lebih terbuka dan lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat,dibanding mes sebelumnya di Jalan Melur, Jakarta Utara. ”Kami siapkan tiga orang untuk keamanan mes. Selain itu,ada juga kantor keamanan di depannya,karena disiplin pada pemain bola itu sangat penting. Apalagi Beto, panggilan pelatih Batavia Union Roberto Bianchi, karakternya sangat tegas, dan disiplin,” kata pria yang pernah menjadi wartawan itu.
Yon menambahkan, dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar pemain bola, maka akan muncul ketenangan dan konsentrasi pemain setiap melakukan latihan maupun akan menghadapi pertandingan.