Aksi Tantan beradu lari dengan Pierre Njanka terjadi dalam laga Batavia Union melawan Aceh United di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (10/4) sore.Tantan memang menjadi salah satu bomber tumpuan tim berjuluk Laskar Si Pitung, Batavia Union.
Aksi pemain bernomor punggung 10 ini memang banyak mengundang kekaguman pendukung Batavia Union. Sebelum mencetak gol kedua pada menit ke-60 dari kotak 16, Tantan seperti sudah percaya diri bahwa dia bisa mencetak gol. Dan, operan dari Juan Manuel Cortes, rekannya sesama ujung tombak Batavia Union, dia olah tak berlama-lama. Tendangan yang tak begitu keras berhasil mengoyak gawang Aceh United yang dijaga Rully Yasin.
Usai mencetak gol itu, Tantan langsung lari ke pinggir lapangan di depan penonton tribun VIP. Dengan satu kaki terlipat, ia mengepalkan tangan sambil memukul angin. Itulah gaya khas Tantan.
“Ini gol keempat saya, dan semoga bertambah lagi pada pertandingan-pertandingan mendatang,” ujar mantan pemain Persikab (Bandung), dan Persitara (Jakarta Utara) itu. Namun, bukan berarti dalam laga pekan ke-14 Liga Primer Indonesia (LPI) itu ia mudah mencetak gol. “Wah susah, Mas. Ini pertandingan sulit. Aceh United memang tim yang bagus,” ujar pemain yang baru saja mendapat anugerah anak kedua, Nadiva Putri Febrialita, yang lahir 24 Februari lalu.
Di samping tim yang bagus, Tantan rupanya juga mendapat penjagaan ketat dari sang kapten Aceh United, Pierre Njanka. Mantan pemain Arema itu selalu mengiringi ke mana saja Tantan berlari. Bahkan, tak jarang Tantan harus berjibaku untuk menghindari Njanka, yang tubuhnya lebih tinggi dan kekar.
Tubuh Tantan memang kurang tinggi, hanya 163 sentimeter. Ukuran yang kurang jangkung bagi seorang penyerang. Tapi, berkat kecerdikan diimbangi dengan kecepatan berlari, Tantan mendapatkan banyak peluang.
Menurut pria kelahiran 6 Agustus 1982 ini, cuaca yang panas menjadikan kendala baginya untuk membuat gol. “Stamina cukup terkuras. Untungnya saya bikin gol,” tukasnya. Ya, ketika gol terjadi pada menit ke-60, cuaca di sekitar Stadion Patriot, Bekasi, memang masih panas. Matahari yang menyengat, membuat pemain kedua tim harus pandai menjaga kondisi dan stamina selama bermain.
Bahkan Roberto Bianchi juga mengeluhkan cuaca yang panas itu. “Pemain kami harus berjuang keras di lapangan menghadapi cuaca panas ini,” ujar pelatih Batavia Union itu.
Disinggung soal Tantan, pelatih yang kerap berpakaian formal berkemeja lengan panjang putih dan berdasi itu mengatakan, pemain nomor punggung 10 itu memang merupakan salah satu pemain pilarnya. “Dia memang menjadi andalan kami. Dia juga kuat dipasang 90 menit meski tadi kelihatan kepanasan,” ujar Bianchi tentang Tantan.
Bianchi juga memuji Tantan yang bisa mencari tempat lowong untuk mencetak gol. “Dia pemain bagus, dan pandai memanfaatkan peluang,” imbuh pelatih asal Portugal itu.
BY :