Awalnya laga antara tim ibukota kontra tim Kota Pahlawan tersebut masih belum mendapatkan kejelasan soal lokasi pertandingan. Batavia Union yang menjadi tuan rumah kesulitan mendapatkan izin laga yang rencananya di Bekasi atau di Bogor.
Semula pertandingan rencananya digelar di Surabaya, dengan status laga tandang bagi Batavia Union. Baru nanti di putaran kedua giliran tim asal ibukota itu yang menjamu Bajul Ijo. Namun ide ini mendapatkan banyak tentangan karena dinilai akan menguntungkan Persebaya 1927.
Kepastian didapatkan pada hari Kamis (19/5/2011). "Sudah ada kepastian soal lokasi. Jadi pertandingan dilangusngkan hari Minggu tanggal 22 Mei di Stadion Si Jalak Harupat jam 7 malam," kata CEO Batavia Union Yon Moeis.
"Dari Persebaya 1927 dan dari LPI sudah oke. Sementara dari kepolisian sudah tidak ada masalah. Sudah 90 persen. Besok pagi suratnya turun," jelas pria yang mantan wartawan tersebut.
Yon Moeis menambahkan bahwa dalam menggelar pertandingan ini, pihaknya bekerjasama juga dengan panpel Bandung FC.
Yon Moeis menjelaskan bahwa menurut perkiraan bakal ada lima ribu Bonek yang menyertai lawatan Bajul Ijo ke Soreang, Kabupaten Bandung. Angka itu dia dapat dari laporan pihak Persebaya 1927.
"Nanti Bonek kami jemput di Stasiun Kiara Condong dan selanjutnya diantar ke stadion. Setelah pertandingan langsung kita antar lagi ke stasiun," tutup Yon Moeis di ujung sambungan telepon.
