JAKARTA – Mimpi Persitara Jakarta Utara menjadi juara turnamen segi
empat bertajuk Mataram Cup, harus dikubur dalam-dalam. Laskar si Pitung –
julukan Persitara – tak berdaya menghadapi tim tuan rumah PSIM
Jogjakarta di partai puncak, Kamis (29/12) malam, lalu.
Dalam laga yang digelar Stadion Mandala
Krida, Jogjakarta itu, tim besutan Syamsul Bachri takluk dengan skor
tipis 0-1. Gol kemenangan tuan rumah diciptakan Achmad Lutfi melalui
tendangan free kick pada menit 23.
Meski kalah, namun Adolfo de Sausa dkk
sebenarnya tidak bermain buruk. Bahkan, kubu Laskar si Pitung mengklaim
skuadnya yang pantas memenangkan duel tersebut. “Sejak menit awal, kami
yang memegang permainan. Banyak peluang gol yang kami dapat. Tapi, tak
satu pun yang jadi gol,” ujar manajer Persitara Sopyan Wartabon.
Kata Sopyan, tim besutan Syamsul Bachri
hanya kecolongan. Ketika asyik menyerang, penggawa Laskar si Pitung lupa
dengan pertahanannya. Serangan balik yang cepat membuat pemian belakang
terpaksa harus menghentikan paksa penyerang PSIM.
“Terjadilah, pelanggaran. Harus diakui, eksekutor bola mati PSIM sangat bagus,” tandas Sopyan seraya mengungkapkan bola mem-plessing Achmad Lutfi sulit dijangkau penjaga gawang Persitara.
Tertinggal satu gol, Syamsul Bachri
menginstruksikan anak asuhnya meningkatkan daya dobraknya. Tapi sayang,
hingga turun minum Adolfo de Sausa dkk gagal menyamakan kedudukan.
Di babak kedua, Hiu Biru Utara – sebutan
lain Persitara – sudah tak punya pilihan, selain keluar menyerang
habis-habisan pertahanan PSIM. Tangguhnya lini belakang PSIM membuat
gawang tuan rumah tetap perawan.
Selanjutnya, asa Persitara bisa
menyamakan skor terpaksa harus dihentikan. Pasalnya, dimenit 70
pertandingan dihentikan akibat lapangan tergenang air hujan yang
mengguyur Jogjakarta. “Setelah ditunggu sekitar 15 menit hujan tak reda,
kami putuskan tak melanjutkan pertandingan dan mengakui kekalahan,”
ujar Sopyan.
Menurut Sopyan, pihaknya tak mau
mengambil risiko. Setelah diguyur hujan, kondisi lapangan Stadion
Mandala Krida tidak mendukung untuk dilanjutkan pertandingan. “Lapangan
licin sehingga pemain rawan mengalami cedera,” tandasnya.
Dia mengatakan, pemain Persitara tak
ingin pulang dengan kondisi cedera. Pasalnya, 3 Januari nanti, Laskar si
Pitung harus menghadapi Persis Solo dalam laga resmi kompetisi Divisi
Utama versi PT Liga Indonesia (LI). “Ya, kami harus siap menjamu Persis
Solo di Tugu (Stadion Tugu, Jakarta Utara),” ujarnya.
(indosport/sis)